Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki apakah ada motif lain di balik perekaman video tersebut serta penyebarannya.
Siap –Jagat media sosial belum lama ini digegerkan dengan sebuah online video mesum skandal guru dan murid disebuah sekolah Madrasah di Gorontalo.
Karena menurutnya, sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi siswa untuk pulih dan mendapatkan dukungan, bukan malah mengeluarkannya.
Kondisi ini sering kali disebut sebagai Sudden Cardiac Death (SCD) atau kematian jantung mendadak, di mana jantung berhenti secara tiba-tiba secara mendadak
"Namun hubungan tersebut berujung pada tindakan pelecehan yang kini menjadi pokok kasus ini," ujar Deddy.
Diberitakan sebelumnya, oknum guru berinisial DH telah ditetapkan tersangka atas perbuatannya. Polisi menyebut DH melakukan aksinya dengan modus mengajak korban berpacaran.
Menurut Kapolres, niat perekam video clip tersebut sebenarnya baik, yaitu untuk memberitahu istri dari oknum guru tersebut tentang perilaku buruk suaminya yang telah melampaui batas.
"Modusnya tersangka sering kali memberikan bantuan dan perhatian lebih kepada korban, dalam hal ini kegiatan pembelajaran korban di sekolah hingga membuat korban pun merasa nyaman. Motif tersangka tersebut adalah menjalin hubungan asmara dengan korban," Deddy menerangkan.
Nah yang mengejutkannya lagi, menurut hasil pemeriksaan polisi, diduga tersangka guru cabul dan muridnya itu disebut-sebut telah menjalin hubungan check here asmara sejak tahun 2022.
Berikut sederet fakta terkait viral video clip kasus asusila antara guru dan murid di media sosial (medsos) di Gorontalo dihimpun Tim News Liputan6.com:
Saya akan coba ceritakan bagaimana bisa terjadis semuanya. Jujur saya sangat sedih, kecewa, tidak tahu harus bagaimana posisi tersebut. Semua berawal saat saya masuk di
Polisi telah menetapkan DH, seorang guru berusia fifty seven tahun, sebagai tersangka dalam kasus ini. Modus operandi yang digunakan DH untuk memperdaya muridnya adalah dengan memberikan perhatian lebih, termasuk bimbingan karya ilmiah.
“Saat ini oknum guru tersebut sudah diberikan sanksi berupa peniadaan jadwal mengajar. Khusus untuk sanksi lainnya kami menunggu keputusan pimpinan lembaga,” kata Rommy.
Hal ini juga belum ditambah dengan adanya dominasi dan pengaruh orang dewasa yang umumnya memiliki electric power lebih besar untuk menipu anak di bawah umur.